Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Hubungan Psikologi Dakwah dengan Ilmu-ilmu Lain

Faizah dan Muchsin Effendi dalam bukunya Psikologi Dakwah (2006 ) mereka menyebutkan beberapa contoh hubungan ilmu psikologi dakwah dengan ilmu-ilmu lain, contohnya : 1.    Hubungan psikologi dakwah dengan psikologi agama Islam adalah agama dakwah, agama menyebar luaskan kebenaran dan mengajak orang-orang yang belum mempercayainya untuk percaya, menumbuhkan pengetian dan kesadaran agar umat islam mampu menjalani hidup sesuai dengan perintah. Dengan demikian, setiap muslm berkewajiban untuk berdakwah. Dalam melaksanakan tugas dakwah, seorang da’i dihadapkan pada kenyataan bahwa individu-individu yang akan di dakwah memiliki keberagaman dalam berbagai hal seperti fikiran (ide-ide), pengalaman kepribadian dan lain-lain. Dengan kata lain seorang da’i di tuntut menguasai studi Psikologi yang mempelajari tentang kejiwaan manusia sebagai individu maupun anggota masyarakat, baik pada fase perkembangan manusia anak, remaja dewasa dan manula. 2.    Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Komuni

FENOMENA PANIC BUYING DIMASA PANDEMI

Merebaknya virus corona ke beberapa negara menyebabkan banyak terjadi beberapa gejala sosial, termasuk Indonesia. Kepanikan sosial melanda di banyak sudut dunia. Salah satu gejala sosial yang melanda beberapa negara pada awal-awal Covid-19 adalah panic buying. Banyak sekali barang-barang di pasaran yang mengalami kelangkaan stok dan lonjakan harga berkali-kali lipat.  Panic Buying Panic Buying merupakan fenomena di mana masyarakat melakukan penimbunan beberapa barang pada saat terjadi situasi darurat tertentu. Dalam kasus merebaknya virus corona, barang-barang yang menjadi incaran para konsumen adalah handsanitizer, masker dan kebutuhan pokok.  Momen ini dimanfaatkan oleh beberapa oknum curang dengan menimbun beberapa barang dan meraup untuk sebanyak-banyaknya. Hal  yang mendasari perilaku  Panic Buying Panic buying didorong oleh ketakutan, dan keinginan untuk berusaha keras memadamkan ketakutan itu, seperti antrian berjam-jam atau membeli jauh lebih banyak dari yang Anda butuhkan. Pan

ANDAI AKU SEORANG MANAJER

Telah kita ketahui bersama bahwa, sudah setahun lebih Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Selama periode tersebut telah lebih dari 1 juta  masyarakat Indonesia terpapar Covid-19, dan lebih dari 45.000 di antaranya meninggal. Kehidupan sosial pun berubah, sehingga seluruh masyarakat mau tidak mau harus bisa beradaptasi. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh adanya virus tersebut, mulai di bidang politik, pariwisata, dan ekonomi. Semua negara mengalami hal yang serupa. Perekonomian di Indonesia bahkan di dunia mengalami penurunan yang cukup besar. Banyak perusahaan-perusahaan yang memutuskan hubungan kerjanya dengan para karyawan akibat dari dampak virus ini. Mau tidak mau, perusahaan pun harus bisa mengatasi dampak dari adanya pandemi ini, supaya perusahaan tersebut masih bisa menjalankan kegiatannya, walaupun tidak semudah yang dibayangkan dalam kondisi seperti ini. Peran manajer sebagai salah satu pimpinan perusahaan pun  sangat penting dalam mengambil keputusan demi keberlang